Jumat, 24 Oktober 2014

pengukuran posisi horizontal dengan cara poligon dan polar



Pengukuran posisi horizontal dengan  cara pilogon
Penentuan posisi horizontal banyak titik dengan cara poligon, untuk pemetaan praktis sering dilakukan.
Dikenal beberapa methoda pengukuran poligon diantaranya :
  1. Poligon Terbuka
  2. Poligon Tertutup
Atau biasa juga disebut Poligon terikat dititik awal dan poligon terikat sempurna.


 


(secara geometris dan matematis), terdiri atas serangkaian garis yang berhubungantetapi tidak kembali ke titik awal atau terikat pada sebuah titik dengan ketelitian sama atau lebih tinggi ordenya. Titik pertama tidak sama dengan titik terakhir.
Poligon terbuka biasanya digunakan untuk :
- Jalur lintas / jalan raya.
- Saluran irigasi.
- Kabel listrik tegangan tinggi.
- Kabel TELKOM.
- Jalan kereta api
 

Pada poligon tertutup :
- Garis-garis kembali ke titik awal, jadi membentuk segi banyak.
- Berakhir di stasiun lain yang mempunyai ketelitian letak sama atau lebih besar daripada ketelitian letak titik awal.
- Poligon tertutup memberikan pengecekan pada sudut-sudut dan jarak tertentu, suatu pertimbangan yang sangat penting.
- Titik sudut yang pertama = titik sudut yang terakhir.
Poligon tertutup biasanya dipergunakan untuk :
- Pengukuran titik kontur.
- Bangunan sipil terpusat.
- Waduk.
- Bendungan.
- Kampus UPI.
- Pemukiman.
- Jembatan (karena diisolir dari 1 tempat).
- Kepemilikan tanah.
- Topografi kerangka



METODA POLAR  Merupakan metoda yang menjadi dasar (terutama} hitungan) posisi horizontal dan merupakan metoda yang sederhana, berdasarkan arah dan jarak suatu titik ke titik lain. Titik awal, menjadi titik pusat, sehingga seperti juga titik kutub (polar)  Yang} dimaksudkan dengan arah di sini adalah azimuth atau sudut jurusan titik polar ke titik lainnya


 

Xb = Xa + dab. Sinaab
Yb = Ya + dab. Cosaab





Sumber: