Citra merupakan alat utama untuk mengenali dan memahami berbagai kenampakan objek di berbagai permukaan bumi melalui penginderaan jauh. Berdasarkan Misinya Setelit Penginderaan Jauh dikelompokan menjadi dua macam yaitu satelit cuaca dan satelit sumberdaya alam.
1. SATELIT LANDSAT
Sistem Satelit Landsat
Satelit Landsat merupakan
salah satu satelit sumber daya bumi yang dikembangkan oleh NASA dan
Departemen Dalam Negeri Amerika Serikat. Satelit ini terbagi dalam dua
generasi yakni generasi pertama dan generasi kedua. Generasi pertama
adalah satelit Landsat 1 sampai Landsat 3, generasi ini merupakan
satelit percobaan (eksperimental) sedangkan satelit generasi kedua
(Landsat 4 dan Landsat 5) merupakan satelit operasional (Lindgren,
1985), sedangkan Short (1982) menamakan sebagai satelit penelitian dan
pengembangan (Sutanto, 1994).
Satelit generasi pertama memiliki
dua jenis sensor, yaitu penyiam multi spektral (MSS) dengan empat
saluran dan tiga kamera RBV (Return Beam Vidicon).Satelit generasi kedua
adalah satelit membawa dua jenis sensor yaitu sensor MSS dan sensor
Thematic Mapper (TM). Perubahan tinggi orbit menjadi 705 km dari
permukaan bumi berakibat pada peningkatan resolusi spasial menjadi 30
x30 meter untuk TM1 - TM5 dan TM7 , TM 6 menjadi 120 x 120 meter.
Resolusi
temporal menjadi 16 hari dan perubahan data dari 6 bits (64 tingkatan
warna) menjadi 8 bits (256 tingkatan warna). Kelebihan sensor TM adalah
menggunakan tujuh saluran, enam saluran terutama dititikberatkan untuk
studi vegetasi dan satu saluran untuk studi geologi tabel (2.1) Terakhir
kalinya akhir era 2000- an NASA menambahkan penajaman sensor band
pankromatik yang ditingkatkan resolusi spasialnya menjadi 15m x 15m
sehingga dengan kombinasi didapatkan citra komposit dengan resolusi 15m x
15 m.
Saluran Citra Landsat TM
Band
|
Panjang Gelombang
|
Keterangan
|
1
|
0,45 – 0,52
|
Penetrasi tubuh air, analisis penggunaan lahan, tanah, dan vegetasi. Pembedaan vegetasi dan lahan.
|
2
|
0,52 – 0,60
|
Pengamatan puncak pantulan vegetasi pada saluran hijau yang
terletak diantara dua saluran penyerapan. Pengamatan ini dimaksudkan
untuk membedakan jenis vegetasi dan untuk membedakan tanaman sehat
terhadap tanaman yang tidak sehat
|
3
|
0,63 – 0,69
|
Saluran terpenting untuk membedakan jenis vegetasi. Saluran ini terletak pada salah satu daerah penyerapan klorofil
|
4
|
0,76 – 0,90
|
Saluran
yang peka terhadap biomasa vegetasi. Juga untuk identifikasi jenis
tanaman. Memudahkan pembedaan tanah dan tanaman serta lahan dan air.
|
5
|
1,55 – 1,75
|
Saluran penting untuk pembedaan jenis tanaman, kandungan air pada tanaman, kondisi kelembapan tanah.
|
6
|
2,08 – 2,35
|
Untuk membedakan formasi batuan dan untuk pemetaan hidrotermal.
|
7
|
10,40 – 12,50
|
Klasifikasi
vegetasi, analisis gangguan vegetasi. Pembedaan kelembapan tanah, dan
keperluan lain yang berhubungan dengan gejala termal.
|
8
|
Pankromatik
|
Studi kota, penajaman batas linier, analisis tata ruang
|
2. SATELIT ASTER
Band
|
Panjang Gelombang
|
Keterangan
|
1 (VNIR)
|
0.520 - 0.600
|
Citra Aster dapat digunakan dengan baik untuk tujuan;
|
2 (VNIR)
|
0.630 - 0.690
| |
3 (VNIR)
|
0.760 - 0.860
| |
4 (SWIR)
|
1.600 - 1.700
| |
5 (SWIR)
|
2.145 - 2.185
| |
6 (SWIR)
|
2.185 - 2.225
| |
7 (SWIR)
|
2.235 - 2.285
| |
8 (SWIR)
|
2.295 - 2.365
| |
9 (SWIR)
|
2.360 - 2.430
| |
10 (TIR)
|
8.125 - 8.475
| |
11 (TIR)
|
8.475 - 8.825
| |
12 (TIR)
|
8.925 - 9.275
| |
13 (TIR)
|
10.25 - 10.95
| |
14 (TIR)
|
10.95 - 11.65
|
Jenis data lengkap yang dapat
diperoleh dari citra TERRA/ASTER ditunjukkan dalam daftar di bawah ini.
TERRA/ASTER mempunyai informasi lengkap dari citra optik biasa hingga
Digital Terrain Model (DTM).
Nama Produk
|
Keterangan
|
Resolusi
|
Level 1A
|
Produk
ini adalah data mentah langsung dari satelit. Koefisien kalibrasi
radiometrik dan koreksi geometrik terlampir, tetapi tidak diterapkan
dalam data. Produk ini tidak disesuaikan pada proyeksi peta tertentu.
|
V(15m)
S(30m)
T(90m)
|
Level 1B
|
Produk
ini hasil proses penerapan koefisien koreksi radiometrik dan
geometrik yang terlampir pada data level 1A. Pada produk ini juga
diterapkan metoda proyeksi peta dalam proses L1B. Dari produk ini dapat
diperoleh informasi fisik seperti radiance dan temperatur dengan
menggunakan nilai digital (DN) dalam data.
|
V(15m)
S(30m)
T(90m)
|
Relative Spectral Emissivity (2A02)
|
Produk
ini merupakan data hasil decorrelation stretched dari data ASTER TIR.
Produk ini menunjukkan variasi emisi yang diperkuat (enhanced
emissivity variations) yang diturunkan dari range TIR lemah.
|
90m
|
Relative Spectral Reflectance VNIR (2A03V)
|
Produk
ini merupakan data hasil decorrelation stretched data ASTER VNIR
untuk variasi pantulan yang diperkuat (enhance reflectance variations)
|
15m
|
Relative Spectral Reflectance SWIR (2A03S)
|
Produk
ini merupakan data hasil decorrelation stretched data ASTER SWIR
untuk variasi pantulan yang diperkuat (enhance reflectance variations)
|
30m
|
Surface Radiance VNIR (2B01V)
|
Produk ini dihasilkan melalui penerapan koreksi atmosfir kepada data ASTER VNIR.
|
15m
|
Surface Radiance SWIR (2B01S)
|
Produk ini dihasilkan melalui penerapan koreksi atmosfir kepada data ASTER SWIR.
|
30m
|
Surface Radiance TIR (2B01T)
|
Produk ini dihasilkan melalui penerapan koreksi atmosfir kepada data ASTER TIR.
|
90m
|
Surface Reflectance VNIR (2B05V)
|
Produk
ini berisi pantulan permukaan (surface reflectance) yang diperoleh
dari radiance terhadap ASTER VNIR setelah penerapan koreksi atmosfir.
|
15m
|
Surface Reflectance SWIR (2B05S)
|
Produk
ini berisi pantulan permukaan (surface reflectance) yang diperoleh
dari radiance terhadap ASTER SWIR setelah penerapan koreksi atmosfir.
|
30m
|
Surface Temperature (2B03)
|
Produk
ini berisi temperatur permukaan dari 5 (lima) band thermal infra
merah ASTER yang dihitung menggunakan
temperature-emissivity-separation terhadap data radiance permukaan TIR
(2B01T) yang sudah terkoreksi atmosfir.
|
T(90m)
|
Surface Emissivity (2B04)
|
Produk
ini berisi emisi permukaan dari 5 (lima) band thermal infra merah
ASTER yang dihitung menggunakan temperature-emissivity-separation
terhadap data radiance permukaan TIR (2B01T) yang sudah terkoreksi
atmosfir.
|
T(90m)
|
Orthographic Image (3A01)
|
Produk
ini adalah data orthografik ASTER yang dihasilkan dari data relatif
DEM (4A01), dan bebas dari distorsi geografik karena perbedaan
ketinggian. Data ketinggian untuk posisi geografis pada setiap pixel
juga terlampir.
|
V(15m)
DTMS(30m)
DTMT(90m)
DTM
|
Relative DEM Z (4A01Z)
|
Produk
ini diperoleh dari data ketinggian yang diturunkan dari data
stereoskopik. Dimana data stereoskopik ini diperoleh dari band VNIR 3N
(nadir looking) dan 3B (backward looking).
|
Jumlah Pixel dalam Citra ASTER
HDF (Image size)
| |||
pixel
|
line
| ||
L1A
|
VNIR(1,2,3N)
|
4100
|
4200
|
VNIR(3B)
|
5000
|
4600
| |
SWIR
|
2048
|
2100
| |
TIR
|
700
|
700
| |
L1B
|
VNIR(1,2,3N)
|
4980
|
4200
|
VNIR(3B)
|
4980
|
4600
| |
SWIR
|
2490
|
2100
| |
TIR
|
830
|
700
|
National Oceanic and Atmospheric Administration.
Satelit berorbit sinkron matahari milik NOAA, Amerika Serikat yang misi
utamanya adalah pemantauan cuaca. Satelit NOAA dikembangkan dari seri
satelit TIROS (Television and Infrared Observation ). Satelit TIROS
kemudian digantikanmenjadi TOS (TIROS Operational System) yang kemudian
menjadi seri ESSA (Environmental Science Service Administration). ESSA
kemudian dikembangkan menjadi seri ITOS (Improved TIROS Operational
System) disusul seri NOAA. Seri satelit NOAA terdiri dari generasi I
(TIROS-N/NOAA 1-5), generasi II (Advanced TIROS-N/ATN/NOAA 6-14) dan
generasi III (NOAA K, L, M). Pengindera yang diusung satelit ini pada
umumnya adalah AVHRR (pengembangan dari VHRR) dan TOVS (TIROS
Operational Vertical Sounder). Setiap satelit biasanya juga masih
mendapatkan tambahan perangkat pengindera lain sesuai dengan misi.
Konfigurasi satelit NOAA adalah pada
ketinggian orbit 833-870 km, inklinasi sekitar 98,7 ° – 98,9 °,
mempunyai kemampuan mengindera suatu daerah 2 x dalam 24 jam (sehari
semalam).
4. SATELIT I KONOS
Ikonos adalah satelit milik Space
Imaging (USA) yang diluncurkan bulan September 1999 dan menyediakan data
untuk tujuan komersial pada awal 2000. Ikonos adalah satelit dengan
resolusi spasial tinggi yang merekam data multispektral 4 kanal pada
resolusi 4 m (citra berwarna) dan sebuah kanal pankromatik dengan
resolusi 1 m (hitam-putih). Ini berarti Ikonos merupakan satelit komersial pertama yang dapat membuat image beresolusi tinggi.
Dengan kedetilan/resolusi yg cukup
tinggi ini membuat satelit ini akan menyaingi pembuatan foto udara. Lah
iaya ngapain lagi pakai foto udara wong yang ini sudah cukup detil,
bahkan kalau memetakan kota bekasi bisa dengan skala 1:5000 bahkan
1:2000 untuk desain tata ruang.
Band Width
|
ResolusiSpasial
| |
Panchromatic
|
0.45 - 0.90µm
|
1 meter
|
Band 1
|
0.45 - 0.53µm (blue)
|
4 meter
|
Band 2
|
0.52 - 0.61µm (green)
|
4 meter
|
Band 3
|
0.64 - 0.72µm (red)
|
4 meter
|
Band 4
|
0.77 - 0.88µm (near infra-red)
|
4 meter
|
Merupakan satelit resolusi tinggi dengan resolusi spasial 61 cm, mengorbit pada ketinggian 450km secara sinkron
matahari, satelit ini memiliki dua sensor utama yaitu pankromatik dan
multispektral. Quickbird diluncurkan pada bulan oktober 2001 di
california AS. Quickbird memiliki empat saluran (band).
Satelit
|
Resolusi
Spektral
|
Resolusi
Spasial
|
Resolusi
Temporal
|
Resolusi
Radiometrik
| ||||
QuickBird
|
Band 1 (0.45 – 0.52) µm
Band 2 (0.52 – 0.60) µm
Band 3 (0.63 – 0.69) µm
Band 4 (0.76 – 0.90) µm
Pan (0.45 – 0.90) µm
|
2.5 m x 2.5 m
0.6 m x 0.6 m
|
3 hari
|
16 bit
| ||||
6. SATELIT SPOT
Satellite Pour l’Observation de la Terre
(sebelum diluncurkan huruf P berarti Probatoire, setelah diluncurkan
menjadi Pour). Seri satelit milik CNES, Perancis. Satelit ini mengusung
pengindera HRV (SPOT 1,2,3,4) kemudian dikembangkan menjadi HRG (SPOT
5). Satelit ini mengorbit pada ketinggian 830km, inklinasi 80
Satelit
|
Resolusi
Spektral
|
Resolusi
Spasial
|
Resolusi
Temporal
|
Resolusi
Radiometrik
|
SPOT HRV/XS
|
Band 1 (0.5 – 0.59) µm
Band 2 (0.61 – 0.68)µm
Band 3 (0.79 – 0.89)µm
Band 4 (0.51 – 0.73)µm
(pankromatik)
|
20 m x 20m
10 m x 10 m
|
26 hari
|
8 bit
|
7. Satelit ALOS
Jepang menjadi salah satu negara yang paling inovatif dalam pengembangan teknologi satelit penginderajaan jarak jauh setelah diluncurkannya satelit ALOS (Advaced Land Observing Satellite) pada tanggal 24 Januari 2006. ALOS adalah satelit pemantau lingkungan yang busa dimanfaatkan untuk kepentingan kartografi, observasi wilayah, pemantauan bencana alam dan survey sumberdaya alam.Satelit GeoEye
GeoEye-1 merupakan Satelit pengamat Bumi yang pembuatannya disponsori oleh Google dan National Geospatial-Intelligence Agency (NGA) yang diluncurkan pada 6 September 2008 dari Vandenberg Air Force Base, California, AS. Satelit ini mampu memetakan gambar dengan resolusi gambar yang sangat tinggi dan merupakan satelit komersial dengan pencitraan gambar tertinggi yang ada di orbit bumi saat ini.
8. Satelit WorldView
Satelit WorldView-2 adalah satelit generasi terbaru dari Digitalglobe
yang diluncurkan pada tanggal 8 Oktober 2009. Citra Satelit yang
dihasilkan selain memiliki resolusi spasial yang tinggi juga memiliki
resolusi spectral yang lebih lengkap dibandingkan produk citra
sebelumnya. Resolusi spasial yang dimiliki citra satelit WorldView-2 ini
lebih tinggi, yaitu : 0.46 m – 0.5 m untuk citra pankromatik dan 1.84 m
untuk citra multispektral. Citra multispektral dari WorldView-2 ini
memiliki jumlah band sebanyak 8 band, sehingga sangat memadai bagi
keperluan analisis-analisis spasial sumber daya alam dan lingkungan
hidup.
Sumber: http://mustikadewi51.blogspot.com/2013/04/macam-macam-citra-satelit-dan-fungsinya.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar