Pengukuran posisi horizontal dengan cara pilogon
Penentuan posisi horizontal banyak titik dengan cara poligon,
untuk pemetaan praktis sering dilakukan.
Dikenal beberapa methoda pengukuran poligon diantaranya :
- Poligon Terbuka
- Poligon Tertutup
Atau biasa juga disebut Poligon terikat dititik awal dan poligon
terikat sempurna.
(secara
geometris dan matematis), terdiri atas serangkaian garis yang berhubungantetapi
tidak kembali ke titik awal atau terikat pada sebuah titik dengan ketelitian
sama atau lebih tinggi ordenya. Titik pertama tidak sama dengan titik terakhir.
Poligon
terbuka biasanya digunakan untuk :
-
Jalur lintas / jalan raya.
-
Saluran irigasi.
-
Kabel listrik tegangan tinggi.
-
Kabel TELKOM.
-
Jalan kereta api
Pada
poligon tertutup :
-
Garis-garis kembali ke titik awal, jadi membentuk segi banyak.
-
Berakhir di stasiun lain yang mempunyai ketelitian letak sama atau lebih besar
daripada ketelitian letak titik awal.
-
Poligon tertutup memberikan pengecekan pada sudut-sudut dan jarak tertentu,
suatu pertimbangan yang sangat penting.
-
Titik sudut yang pertama = titik sudut yang terakhir.
Poligon
tertutup biasanya dipergunakan untuk :
-
Pengukuran titik kontur.
-
Bangunan sipil terpusat.
-
Waduk.
-
Bendungan.
-
Kampus UPI.
-
Pemukiman.
-
Jembatan (karena diisolir dari 1 tempat).
-
Kepemilikan tanah.
-
Topografi kerangka
METODA POLAR Merupakan
metoda yang menjadi dasar (terutama} hitungan)
posisi horizontal dan merupakan metoda yang sederhana, berdasarkan arah dan
jarak suatu titik ke titik lain. Titik awal, menjadi titik pusat, sehingga
seperti juga titik kutub (polar) Yang} dimaksudkan dengan arah di sini
adalah azimuth atau sudut jurusan titik polar ke titik lainnya
Xb = Xa + dab. Sinaab
Yb = Ya + dab. Cosaab
Sumber: